Hari senin minggu ke dua pada bulan januari adalah hari libur nasional oang jepang yang disebut 成人の日(せいじんのひ – seijin no hi). Seijin no hi dapat diartikan sebagai hari kedewasaan dalam bahasa Indonesia. Pada kebiasaan-kebiasaan umum anda dibolehkan untuk merokok dan meminum minuman beralkohol ketika sudah berusia 20 tahun. Ini dikarenakan kita menghargai seseorang dengan usia 20 tahun keatas sebagai orang yang sudah dewasa.
Sebelum perayaan 成人の日, mungkin kau akan melihat beberapa gadis terlihat berbeda. Jika seorang gadis menggunakan pakaian tradisional dan bagian leher serta rambut yang dibungkus dengan syal besar, ia mungkin telah ke salon untuk membuat gaya rambutnya cocok dengan 着物(きもの – kimono). Banyak wanita yang menggunakan 着物 pada perayaan成人の日, dalam hal ini tentu saja gaya rambut merupakan satu poin yang penting. Tetapi membuat sendiri gaya rambut yang cocok dengan 成人の日 adalah hal yang mustahil. Kecuali jika anda adalah wanita dari jaman Edo, jadi mengunjungi salon kecantikan adalah suatu solusi yang tepat.
Pagi hari pada perayaan 成人の日, para wanita mulai menggunakan kimono (jenis: Furisode). Memakai kimono tidak mudah, sehingga mereka memerlukan bantuan dari keluarga atau orang lain, atau mereka mungkin pergi ke 美容院 (び よういん - biyouin - salon kecantikan) sehingga pakaian dan gaya rambut mereka dapat cocok. Sedangkan, para pria menggunakan kimono gaya Hakama. Bagi mereka yang tidak ingin repot, pria menggunakan setelah jas dan wanita menggunakan gaun resmi.
Setelah melalui berbagai persiapan mereka akan pergi ke 成人 式 (せいじん し き - seijinshiki). 成人 式 adalah upacara kedewasaan bagi mereka yang telah cukup umur. Perserta upacaranya adalah para penduduk yang barusaja berusia 20 tahun. 成人 式 biasanya dilakukan di pusat-pusat kota, hotel, ballroom dan lain-lain.
Tradisi merayakan kedewasaan sudah berlangsung sejak zaman kuno di Jepang. Laki-laki mengenal tradisi Genbuku, sedangkan wanita mengenal tradisi Mogi. Tradisi yang menurut antropologi budaya dan folklor merupakan bagian dari inisiasi.
Upacara 青年祭 ( せいねんさい- Seinen-sai -perayaan generasi muda) yang diselenggarakan 22 November 1946 di kota Warabi Distrik Kitaadachi, Prefektur Saitama merupakan asal-usul upacara Seijin shiki seperti yang ada sekarang. Pada mulanya, upacara diadakan untuk memberi harapan tentang masa depan yang cerah bagi generasi muda Jepang yang kehilangan segala semangat dan cita-cita akibat Perang Dunia II. Upacara dirintis pemimpin lokal generasi muda bernama Takahashi Shōjirō dan mengambil lokasi di sebuah sekolah dasar di kota Warabi yang dipasangi tenda.
Pada tahun 1948, pemerintah Jepang mengambil perayaan Seinen-sai sebagai contoh dan menetapkan tanggal 15 Januari tahun berikutnya (1949) sebagai Hari Kedewasaan (Seijin no hi). Sejak itu, pemerintah lokal kota dan desa di Jepang selalu mengadakan upacara Hari Kedewasaan tanggal 15 Januari sampai hari penyelenggaraan diubah menjadi hari Senin minggu kedua di bulan Januari sesuai dengan Sistem Happy Monday.
Referensi:
http://learnjapanese.com/articles/seijin-no-hi
http://en.wikipedia.org/wiki/Coming_of_Age_Day
http://id.wikipedia.org/wiki/Seijin_shiki
0 komentar:
Posting Komentar