Sabtu, 27 April 2013

Pergi Ke Jepang? Perhatikan Hal-Hal Berikut

Alas Kaki di Dalam Ruangan

Orang jepang mempunyai konsep yang sangat kuat tentang (うち)“uchi” (di dalam ruangan) dan (そと) ”soto” (di luar ruangan). Oleh karenanya di rumah orang jepang dan hotel tradisional jepang (旅館) “ryokan”, anda harus melepaskan alas kaki anda. Ketika memasuki ruangan anda akan ditawarkan untuk memakai sandal di dalam. Dalam hal ini, anda harus menggunakannya. Beberapa orang tidak menyukai tamu yang  berjalan-jalan dengan bertelanjang kaki. Jika Anda diundang untuk mengunjungi rumah orang Jepang, silakan memakai kaus kaki anda. karena bertelanjang kaki pada dasarnya tidak sopan (terutama untuk undangan semi formal atau formal).
Tips mengenai sandal dalam ruangan:


  1. Lepaskan sandal sebelum memasuki tatami. Anda tidak di ijinka menggunakan sepatu di atas tatami. 
  2. Jika ada sandal di dalam kamar mandi dan toilet, Gunakan itu hanya ketika anda di toilet.

Makan di Depan Umum

Ini juga memisaahkan konsep “uchi” dan “soto”. Ada hal-hal yang tidak boleh dilakukan didalam konsep “soto”.

Secara umum orang jepang makan pada daerah yang di khususkan saja. Didalam kebanyaan ruang publik (kereta, subway, bis, dll), Anda tidak dianjurkan untuk makan sesuatu yang mencolok. Memakan makanan berat, buah, atau meminum soda kalengan tidak dianjurkan dilakukan di depan umum.  Namun, sesuatu yang kecil untuk makan, seperti permen atau permen karet  akan diterima. Lain halnya dengan perjalanan jarak jauh menggunakan kereta super ekspres atau bis umum dimana memakan makanan berat sekalipun dianggap lumrah. Tapi, anda tidak disarankan memakan makanan yang berbau tajam. Karena orang lain mungkin saja terganggu.

Berbicara Dengan Keras di Ruang Publik


Pada umumnya orang-orang Indonesia berbicara lebih keras disbanding orang jepang. Pada ruang publik seperti kafe, restoran bis atau kereta, walaupun anda berbicara dengan suara yang normal biasanya itu akan terdengar sangat sangat keras di teinga orang jepang. Tapi yang harus diperhatikan adalah tingkat suara harus tergantung pada situasi. Jadi, selalu perhatikan keadaan sekeliling anda.

Makan Shushi? Gunakan Cara yang Tepat


Salah satu makanan yang paling terkenal di Jepang adalaha sushi. Ada beberapa macam shusi, nigiri-zushi, gunkan, maki-zushi, te-maki shuzi, chirashi-zushi dan lain-lain. Disini akan saya jelaskan bagaimana menggunakan kecap asin saat memakan nigiri dan gunkan shushi.

Nigiri Zushi
Nigiri adalah shushi yang paling terkenal di antara orang Jepang – ketika mereka mendengar “shushi”, maka yang terlintas di pikiran mereka adalaha nigiri-zushi. Nigiri-zushi berupa nasi yang berbentuk bola dengan ikan mentah dan bahan lain pada bagian aasnya. Ketika anda memakannya gunakan sumpit atau tangan anda untuk menahanya kemudian celupkan pada kecap asin yang disediakan pada piring kecil. Ketika anda melakukan ini, jangan mencelupkan bagian nasi ke dalam kecap! Karena shushi anda akan terlalu banyak mengandung kecap, hal ini mebuat bagian nasi pada shushi akan terjatuh dan mengotori tangan anda. Cara yang benar adalah balikkan shushi anda dan celupkan bagian ikan dari shushi ke dalam kecap. Pada dasarnya, anda tidak ingin ada nasi yang tertinggal di mangkuk kecap anda sampai makan selesai.
Gunkan Zushi

"Gunkan" mirip dengan nigiri dalam bentuk tetapi gunkan memiliki sepotong kecil rumput laut kering membungkusnya. Untuk Gunkan, Anda harus tuangkan kecap langsung pada sushi, sehingga Anda tidak kehilangan "neta" dengan membaliknya seperti saat makan nigiri.

Kecap Asin dan Nasi Putih


Rasa nasi putih sangat membosankan, bukan? Mari kita campur dengan kecap asin dan membuatnya berasa lebih enak! S-A-L-A-H! hal ini dapat membuat orang jepang merasa tidak nyaman. Nasi putih seharusnya tetap putih dan bersih. Membuat piring atau mangkuk anda kotor karena suatu hal merupakan cara yang tidak baik, kecuali nasi tersebut sudah disajikan sedemikian rupa. Jadi, bagaimana orang-orang jepang menikmati nasi.

Biasanya, makanan orang jepang terdiri dari makanan utama, lauk (okazu), sup, dan nasi. Orang jepang memakan okazu dengan nasi. Makanah okazu duluan dan sementara itu masih ada di mulut anda makanlah sejumlah nasi. Satu hal yang harus diperhatikan, makanlah sedikit demi sedikit. Makan dengan cara seperti itu menunjukkan rasa hormat anda terhadap makanan.


Bila anda diajak berkunjung kerumah orang jepang untuk makan, cobalah untuk menghabiskan semuanya. Bila anda tak dapat menghabiskan semuanya katakanlah bila anda sudah kenyang (“onaka ga ippai desu”), makanannya sangat enak (‘totemo oishi-katta desu”) dan jangan lupa katakana terima kasih (“arigatou”).

Permandian Air Panas, Pastikan Badan Anda Bersih

Onsen memiliki beberapa peraturan kebersihan. Aturan kebersihan yang paling dasar adalah badan anda harus bersih sebelum berendam. Ketika anda berkunjung ke sebuah onsen, pertama pergilah ke area mandi dan mandilah. Setelah selesai anda boleh langsung berendam. Anda mungkin diberi handuk, tapi jangan rendam handuk di dalam air.

Eskalator - Gunakan Sisi yang Mana?


Bahkan orang Jepang kadang-kadang bingung tentang yang satu ini, tetapi mengambil eskalator berbeda di tempat yang berbeda. Selama jam sibuk (kerumunan orang pergi atau kembali dari sekolah atau kerja), orang-orang yang terburu-buru akan membuat barisan yang sangat pangjang di belakang Anda jika Anda berdiri di sisi yang salah. Di Jepang, orang ysng teburu-buru selalu berjalan  di sebuha eskalator yang beroprasi.

Di Tokyo, jika Anda tidak terburu-buru dan anda tidak berjalan di eskalator, tetaplah di sisi kiri eskalator. Berdiri di sisi kiri untuk memastikan bahwa Anda memberikan ruang yang cukup bagi seseorang yang terburu-buru untuk melewati  sisi kanan Anda.

Di Osaka itu berlawanan. Orang-orang berdiri dan naik di sisi kanan. Beberapa tempat internasional seperti Kyoto, bisa kanan atau kiri, tergantung pada letak eskalator. Jadi lihatlah sekeliling dan perhatikan  sisi mana Anda harus berdiri.

Kendaraan Khusus Wanita

Di kota-kota besar seperti Tokyo, ada  banyak kendaraan khusus wanita seperti mobil atau keret. Ini hanya berlaku pada jam sibuk di pagi dan sore hari. Alasannya pengkhususan ini dibuat menghindari  "chikan" (pelecehan).

Turis asing Tak Pernah Meminta Maaf?


Turis asing memiliki reputasi yang buruk karena tidak mengatakan "Saya minta maaf" ketika orang Jepang berpikir mereka layak meminta maaf. Malahan, Mereka mencoba membuat alasan untuk membenarkan apa yang telah mereka lakukan. Orang  Jepang menganggap permintaan maaf dengan berkata "Aku minta maaf" ("Gomen-nasai" atau"gomen-ne") sangatlah penting. Jika anda berbuat kesalahan baik besar atau kecil, meminta maaf lah kemudian segeralah menyingkir.


Jika Anda ingin menjelaskan mengapa Anda melakukan sesuatu, jelaskanlah setelah Anda minta maaf. Namun, perlu di ingat tunjukkan rasa penyesalan anda! Pastikan anda meminta maaf dengan waktu yang lama, berulang-ulang dan jangan mencoba membenarkan perbuatan anda.

Tepat Waktu! Tepat Waktu! Tepat Waktu!

Orang-orang jepang terkenal sangat tepat waktu karena mereka selalu diharapkan setiap saat. Termasuk kendaraan-kendaraan umum yang memang sangat tepat waktu. Orang-orang jepang memang dilatih tepat waktu sejak mereka masih di SD. Bila anda membuat janji bertemu di stasiun jam 5 maka banyak dari mereka sudah ada di stasiun pada jam 4.55.
 
Apa ini berarti orang jepang tidak pernah terlambat? Jangan khawatir mereka juga manusia. Mereka juga pernah terlambat. Jika anda merasa akan terlambat pastikan anda memberikan informasi pada orang yang akan anda temui tentang dimana posisi anda dan kenapa anda bias terlambat.

Orang Jepang memiliki banyak "peraturan" tetapi mereka biasanya murah hati ketika orang asing membuat kesalahan. Jadi jangan merasa terlalu tertekan tentang aturan di Jepang, namun orang Jepang akan senang melihat Anda mencoba dan menunjukkan bahwa Anda ingin bertindak seperti orang Jepang. "Ketika di Jepang, lakukan seperti orang Jepang" adalah saran terbaik saya.

 
 
 
 





1 komentar:

Dwi Xiao mengatakan...

wooww amazeee bnget heheh thanks more info ;0

Posting Komentar